Tari Tradisional Sumbawa Ciptaan : H. Hasanuddin, S.Pd pada Tahun 1989
Tari ngumang rame adalah tari daerah Sumbawa yang menggambarakan dinamika dan kesigapan para pemuda. Tari ini diolah dan digarap dari berbagai ragam ngumang yang terdapat pada permainan rakyat dan upacara adat masyarakat Sumbawa.
Sebagai tarian yang berungkap tentang kegembiraan kaum muda yang berhasil dalam kerjasama dan gotong royong, pada bagian akhir tari, para penari akan mengusung salah satu penari untuk diarak mengakhiri pertunjukan tari.
Tari ngumang rame ditarikan oleh pria dalam jumlah lima dan tujuh penari. Garapannya yang dinamis dengan komposisi gerak yang luas membuat tari ini sulit dibawakan melebihi jumlah tersebut di atas kecuali ditampilkan pada arena yang lebih luas.
Para penari menggunakan properti mangkar yakni tongkat khas yang dipegang dan dipakai penari ngumang. Mangkar pada umunya terbuat dari kayu keras seperti kukin, busir. Mangkar dihias indah dengan balutan kain maupun lilitan pita dan diberi hiasan dari benang berwarna atau jambo serta gerosong atau giring – giring. Busana penari terdiri dari sapu atau ikat kepala, lamung taruna, kere alang dan parabat, saluar pontang ( ¾ ) dan slempang hias.
Musik pengiring tari ngumang rame adalah musik gong genang diperkaya rebana kebo, palompong serta lawas ( syair tradisional ). Irama yang dipakai adalah temung pakan jaran dan sarama untuk mendukung dinamika tari.
Ngumang merupakan salah satu kesenian tradisional Sumbawa, yang pada pelahirannya terdapat keterpaduan antara seni gerak dan sastra (lawas). Ngumang di jumpai dalam berbagai permainan rakyat seperti barapan kebo, karaci, barempuk, main asu serta dalam berbagai upacara adat seperti batanak juran, nyorong, turin berang.
Ngumang dapat tampil dalam berbagai gerak dan gaya yang menjadi penanda dimana kesenian tersebut ditampilkan baik dengan lawas maupun tanpa lawas. Selain terdapat pada penjelasan di atas Tau Samawa juga mengenal ngirang. Ngirang merupakan bentuk kemarahan yang disalurkan melalui ngumang dengan lawas penuh tantangan.
Bertolak dari bentuk – bentuk ngumang di atas, digaraplah tari Ngumang Rame. Penambahan kata rame di sini dimaksudkan sebagai penggambaran bahwa yang membawakan lebih dari satu orang.
Tari Ngumang Rame diiringi oleh alat musik tradisional Sumbawa seperti:
Gerak yang disertai ucapan lawas bermakna penghormatan
Gerak ngumang yang biasa ditemui dalam permainan barempuk bermakna membuang dendam dan sakit hati
Gerak yang merentangkan kedua tangan yang bermakna kesiapan dengan terbuka menghadapi segala tantangan
Gerak berjalan menghentak kaki dengan pola seperti ular bermakna kebersamaan dan gotong royong
Gerak memukulkan mangkar dimaknai sebagai tindakan tegas dalam mengambil suatu keputusan
Gerak mengusung salah satu penari sebagai gambaran penghargaan dan kegembiraan
Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
5-7 orang
6 menit
Acara adat, penyambutan tamu, festival
Sapu atau ikat kepala, lamung taruna atau baju laki-laki, kere alang dan parabat, saluar (celana) pontang ( ¾ ) dan slempang hias
Mangkar yakni tongkat khas yang dipegang dan dipakai penari ngumang. Mangkar pada umunya terbuat dari kayu keras seperti kukin atau busir. Mangkar dihias indah dengan balutan kain maupun lilitan pita dan diberi hiasan dari benang berwarna atau jambo serta gerosong atau giring – giring
Jelajahi berbagai momen menarik dari pertunjukan, mulai dari ekspresi penari, detail kostum, hingga alat musik dan suasana panggung.
Tonton pertunjukan lengkap Tari Ngumang Rame yang diambil langsung dari budayawan Sumbawa
Klik logo Augmented Reality di bawah untuk mencoba Tari Ngumang Rame di perangkat mobile Anda.
Unduh aplikasi pada tombol dibawah
Buka aplikasi tarian sumbawa berbasis Augmented Reality di perangkat mobile Anda
Pilih tarian dan mulai
Pindai gambar, setelah terpindai maka karakter 3d akan muncul, anda bisa play, pause dan lain-lain